BAB 1
PENDAHULUAN
Dengan nama Allah. Syukur Alhamdulillah. Semoga salam dan
selawat selalu Allah kirimkan kepada nabi Muhammad saw. Satu kata yang sangat penting
dalam kehidupan manusia adalah penelitian. Mengapa penelitian itu penting?
Penelitian itu adalah perintah Allah. Iqro’! Bacalah, telitilah, telaahlah,
investigasilah, kajilah. Apa yang perlu dibaca? Kita mau maju perlu membaca.
Kita mau membuat keputusan yang bijak perlu membaca.
Seorang anak jika mau pandai, ia perlu membaca. Seorang yang
baru berada di suatu tempat, ia perlu membaca, bertanya. Di mana ada apa, pukul
berapa ada apa dan sebagainya. Orangtua jika hendak memberi bimbingan,
pelajaran kepada anaknya, ia perlu bertanya, perlu melakukan penyelidikan.
Apakah anak tersebut sedang senang atau sedang susah. Apa yang diperlukan anak
saat ini atau masa yang akan datang. Itulah pentingnya penelitian.
BAB 2
FILSAFAT PENELITIAN
2.1 Perintah Meneliti
Dalam sejarah peradaban islam sangat jelas bahwa manusia
diperintahkan untuk pertama kali itu adalah membaca, sebagaimana dijelaskan
pada Bab 1. Dan memang tidak mengherankan bahwa seorang manusia adalah makhluk
yang bertanya. Manusia itu adalah makhluk berpikir (homo sapiens); Berpikir – membuahkan pengetahuan. Dengan
demikian “Aku berpikir, maka aku
bertanya”. Berpikir dibangun lewat rangsangan bertanya dan menggugat. Manusia
selalu bertanya, karena didorong oleh rasa ingin tahu. Dari kecil manusia mulai
bertanya. Dia bertanya kepada orangtuanya pertanyaan sederhana apa ini? Ini
punya siapa? Ini dapat dari mana dan seterusnya.
Setelah memasuki usia TK anak-anak dikenalkan
dengan lingkungan – teman sejawat, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga,
lingkungan alam, lingkungan buatan yang lain. Begitu seterusnya sampai si anak
menapaki sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas hingga kuliah di
perguruan tinggi. Di Sekolah Menengah seorang murid sudah ditugasi grunya untuk
berlatih melakukan penelitian. Di perguruan tinggi mahasiswa memang ada mata kuliah
metode penelitian. Mereka dididik untuk menemukan masalah penelitian dalam
rangka membangun rasa keingintahuan. Dari rasa keingintahuan itulah akan
menimbulkan budaya meneliti. Selanjutnya mereka meliti karena keperluan tugas
akhir di S1 yang biasa disebut skripsi, di S2 tesis dan di S3 disertasi.
Setelah menjadi peneliti atau dosen mereka menjadi terbiasa meneliti.
2.2 Teori-teori Penelitian
2.2.1 Definisi
Penelitian
Penelitan berasal dari kata teliti yang artinya
mempelajari sesuatu secara sungguh-sungguh dan mendalam. Kegiatan ”meneliti”
merupakan kegiatan mencoba dengan kemungkinan gagal (trial and error).
Penelitian dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah research. Research
adalah: “systematic investigation to establish facts atau a search for
knowledge”. Titik tekan suatu penelitian adalah upaya sungguh-sungguh menemukan
secara sistematis fakta-fakta untuk menyusun pengetahuan. Fakta merupakan “a concept to prove a truth”, suatu konsep
yang membuktikan suatu kebenaran. Sedangkan pengetahuan adalah “the
psychological result of perception and learning and reasoning”, hasil dari
persepsi, belajar dan pertimbangan yang sehat secara akal budi. Ringkasnya penelitian merupakan proses mencari bukti-bukti
kebenaran lewat persepsi, belajar dan berfikir sehingga tertanamlah dalam benak
kita suatu keyakinan yang kuat tentang sesuatu masalah yang diteliti.
2.2.2 Penelitian Ilmiah
Penelitian Ilmiah merupakan suatu proses pemecahan
masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis, logis, dan empiris
sehingga akan ditemukan suatu kebenaran. Kebenaran ini sifatnya sementara
karena bisa menjadi tidak benar pada waktu yang akan datang. Ada juga kebenaran
yang diperoleh itu tidak berubah-ubah. Hasil penelitian ilmiah merupakan
kebenaran atau pengetahuan ilmiah, Penelitian ilmiah yang selanjutnya disebut
penelitian atau riset (research) memiliki ciri-ciri antara lain: sistematis,
logis, dan empiris. Sistematis berarti memiliki metode yang bersistem, di
mana memiliki tata cara dan tata urutan
serta bentuk kegiatan yang jelas dan runtut. Logis bermakna menggunakan
perinsip yang dapat diterima akal. Empiris berarti berdasarkan realitas atau
kenyataan. Sehingga penelitian merupakan gabungan proses yang sistematis,
logis, dan empiris untuk mencari kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah.
2.2.3 Mengembangkan Budaya Penelitian
Bilamana waktu yang tepat untuk menumbuhkembangkan
budaya meneliti secara ilmiah? Idealnya
upaya tersebut dapat dilakukan mulai tingkat Sekolah menengah lanjutan tingkat
atas (SMA/SMK). Kelompok Ilmiah Remaja di sekolah-sekolah menengah dapat
menjadi wadah untuk memulai meneliti. Memiiki buadaya meneliti sesungguhnya
sangat penting. Mengapa? Karena setiap kegiatan di keluarga, di masyarakat dan
di kantor akan sangat baik hasilnya jika didasakan atas hasil penelitian.
Seorang professor berujar: “Milikilah budaya
meneliti sekalipun anda bukan seorang peneliti”. Menumbuhkan budaya meneliti itu antara mudah
dan susah. Mudah jika dibiasakan sejak awal, susah jika sudah terlambat membudayakannya.
Pengubahan pola fikir (mindset) para siswa dan mahasiswa harus dilakukan dengan
memberikan tugas-tugas penelitian oleh para guru dan dosen. Dan itu harus
terpadu, terus menerus dilakukan. Bisa juga secara berkala dilakukan kompetesi
atau perlombaan meneliti pada tingkat sekolah menangah dan mahasiswa. Pemenang
diberikan penghargaan yang menjanjikan.
Menciptakan budaya atau atmosfer akademik di
kampus-kampus harusnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan
kampus dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Ini mestinya menjadi
komitmen perguruan tinggi baik swasta maupun negeri. Pendanaan yang terbatas
merupakan kendala yang menjadi penyebab utama rendahnya budaya meneliti dari
para mahasiswa dan dosen di kampus-kampus seluruh Indonesia.
2.2.4 Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
Secara ringkas ciri-ciri penelitian ilmiah adalah
sistematis, logis dan empiris. Dan lengkapnya ciri-ciri penelitian ilmiah
adalah :
a. Purposiveness: mempunyai fokus tujuan yang
jelas;
b. Rigor: teliti, memiliki landasan teori dan
disain metodologi yang baik;
c. Testibility: prosedur pengujian hipotesis jelas
d. Replicability: Pengujian dapat diulang untuk
kasus yang sama atau yang sejenis;
e. Objectivity: Berdasarkan fakta dari data aktual
: tidak subjektif dan emosional;
f. Generalizability: Semakin luas ruang lingkup
penggunaan hasilnya semakin berguna;
g. Precision : Mendekati realitas dan confidence
peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
h. Parsimony: Kesederhanaan dalam pemaparan masalah
dan metode penelitiannya.
2.2.5 Kaidah Epistemologis.
Epistemologi adalah teori metafisis tentang
pengetahuan. Epistemologi dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematik
mengenai pengetahuan. Dalam kerangka epistemology, penelitian ilmiah
berkedudukan di dalam metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan salah satu cabang
bahasan epistemology.
Adapun struktur
metode ilmiah atau langkah-langkah kegiatan berpikir ilmiah:
1) penemuan atau penentuan masalah secara sadar
2) perumusan kerangka permasalahan
3) menyususn kerangka penjelasan
4) pengajuan hipotesis
5) pengujian hipotesis
6) deduksi dari hipotesis
7) pembuktian dari hipotesis
8) penerimaan hipotesis menjadi teori ilmiah
1) penemuan atau penentuan masalah secara sadar
2) perumusan kerangka permasalahan
3) menyususn kerangka penjelasan
4) pengajuan hipotesis
5) pengujian hipotesis
6) deduksi dari hipotesis
7) pembuktian dari hipotesis
8) penerimaan hipotesis menjadi teori ilmiah
Diantara
kedelapan kategori di atas manakah yang termasuk penelitian ? Jawabannya,
secara substansial, semuanya. Semuanya termasuk suatu penelitian. Adapun
penelitian sebagaimana yang didefinisikan pada penjelasan tentang ciri-ciri
penelitan, maka terdapat pada point (5) dan (6) pengujian dan pembuktian
hipotesis. Jadi meneliti itu sebenarnya menguji hipotesis. Hipotesis
diturunkan, diperoleh, diunduh, disusun, dibangun, di atas khazanah teori-teori
ilmiah. Kalau demikian seseorang perlu membaca banyak, sebelum meneliti.
2.2. Penelitian dan Keyakinan
Semangat
meneliti adalah semangat untuk memperkokoh keyakinan. Seorang matrealis
mengadakan penelitian untuk memperkokoh keyakinan matrealisnya. Tentu saja bagi
seorang matrealis, matrealisme adalah pokok dan pangkal kebenaran baginya.
Diantara pokok dan pangkal itu disusunlah pengetahuan apapun untuk membela
matrealisme. Dihantamnya pengetahuan apapun yang tidak sejalan dengan
matrealisme. Mereka menghantam agama dan islam.
Bagi
yang berakidah Islam, tentu, akidah Islam merupakan pokok dan pangkal kebenaran
baginya. Diantara pokok dan pangkal itu disusunlah pengetahuan apapun untuk
membela akidah Islam. Dihantamnya pengetahuan apapun yang tidak sejalan dengan
akidah Islam. Mereka termasuk saya akan berusaha menghantam pengetahuan apapun
yang berseberangan dengan Akidah Islam. Sains itu tidak netral dari nilai,
tetapi penuh dengan nilai.
Karena itu sebelum membangun semangat meneliti, bangunlah dahulu semangat memperkokoh keyakinan.
Karena itu sebelum membangun semangat meneliti, bangunlah dahulu semangat memperkokoh keyakinan.
`
Gambar 1.1 Gerakan suka membaca
Hasil suatu kajian atau penelitian akan sangat bermanfaat
untuk dijadikan dasar untuk membuat keputusan atau mengambil tindakan. Hasil
penelitian merupakan gambaran secara menyeluruh atau secara sebagian tentang
keadaan sesuatu. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar penduduk di suatu
kampong hidupnya dalam keadaan menderita karena didera kemiskinan. Maka
penyuluhan tentang pajak untuk sementara tidak tepat dilakukan.
Apa yang diteliti, siapa saja yang meneliti, di mana
penelitian itu dilaksanakan, bilamana penelitian itu dilaksanakan, mengapa penelitian
itu dilaksanakan, berapa biaya yang diperlukan untuk membiayai penelitian itu
dan bagaimana melaksanakan penelitian itu adalah sejumlah pertanyaan yang perlu
dijawab oleh buku ini.
Penelitian adalah serangkain kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh informasi atau data yang akan dibutuhkan sebelum melakukan suatu kegiatan
tertentu. Penelitian terdiri dari penelitian yang bersifat ilmiah dan non
ilmiah. Tujuan dari penelitian adalah, untuk mengetahui dan membanduingkan
antara data yang dihasilkan dari penelitian dengan fakta yang terjadi di
masyarakat. Memecahkan masalah yang terjadi di masyarakat. Memberikan jawaban
dan solusi yang tepat bagi masyarakat.
Gambar 1.2 Masalah
itu penting dicarikan pemecahan yang tepat
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua unsur penting
yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan bagi perkembangan peradaban dan
kemajuan suatu negara bahkan dunia sekalipun. Ilmu pengetahuan dan teknologi
merupakan dua elemen yang bisa merubah peradaban dan kebiasaan lama yang bersifat
stagnasi (dogmatis) menjadi kebiasaan yang bisa merubah atau membentuk
kebudayaan atau tradisi baru yang lebih berguna bagi masyarakat dunia.
Banyak penemuan-penemuan ataupun inovasi yang telah
ditemukan mulai dari zaman pra sejarah (megalitikum, mesolitikum, dan
nelitikum) hingga zaman sekarang ini, dari mulai peradaban manusia yang sangat
rendah, revolusi industri di inggris dan prancis hingga zaman modern merupakan
peran dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin dikenal dan
dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Penelitian dan eksperimen merupakan komponen atau bagian
yang sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena
dengan penelitian dan eksperimen ini akan dihasilkan dan ditemulan
temuan-temuan (inovasi) yang bersifat ilmiah dan dapat teruji kebenarannya.
Sehingga dari penelitian dan eksperimen ini, para ilmuan bisa menjawab dan
memberikan solusi yang tepat dalam memberikan jawaban serta solusi tepat dari
berbagai macam masalah yang dihadapi umat manusia di muka bumi ini.
Gambar 1.3 Penelitian untuk memecahkan masalah
Para ilmuan melakukan riset dan penelitian untuk meneliti
dan mencari data-data yang diperlukan ketika mereka akan melakukan suatu
eksperimen atau percobaan. Sehingga penelitian merupakan suatu langkah yang
sangat penting dalam dunia pengetahuan dan teknologi. Penelitian disampingkan
sebagai langkah penting dalam dunia pengetahuan sebagai langkah sebelum
melakukan riset atau eksperimen, penelitian juga dianggap sebagai bukti penguat
penemuan-penemuan yang sebelumnya telah ditemukan.
Di dunia barat, penelitian sudah dilakukan sejak zaman
revolusi industri, dengan ditandai atau ditemukannya beberapa teknologi canggih
yang bisa memberikan atau memudahkan kerja manusia. Revolusi industri terjadi
di negara inggris tepatnya pada abad ke 18. Sejak saat itu masyarakat mengalami
perkembangan yang sanagat pesat dalam pemikiran dan peradaban. Dengan
ditemukannya mesin uap, mesin pemintal dan mesin-mesin lainnya, waktu yang
digunakan untuk memproduksi suatu bahan baku samapai barang jadi lebih hemat
dan cepat. Atas dasar inilah, penelitian sangat penting bagi perkembangan dan
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penelitian
dilakukan oleh paramahasiswa di tingkat Strata satu (Sarjana) higga ke strata
tiga (Doktor). Para mahasiswa strata satu menulis tugas akhir mereka dalam
bentuk Skripsi, sedangkan mahasiswa Magister dalam bentuk Tesis dan mahasiswa
doctor dalam bentuk Disertasi. Hasil penelitian itu selnjutnya ada yang
dipublikasi ada juga yang tidak. Namun belakangan pemerintah Indonesia dalam
hal ini kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Risetdikti)
menyadari perlunya publikasi secara nasional maupun internasional.
Gambar 1.4 Mahasiswa
sarjana S1
Gambar 1.5 Mahasiswa
master
Gambar 1.6 Mahasiwa
kandidat doktor
Buku
ini akan secara rinci membahas sejumlah pokok bahasan antara lain konsep dan
hakekat penelitian, metode penelitian, perancangan penelitian, analisis data
dan penulisan skripsi, tesis dan disertasi serta publikasi ilmiah.