Saturday 10 November 2018

Bab 1 Pendahuluan - Metpen





BAB 1
PENDAHULUAN

Dengan nama Allah. Syukur Alhamdulillah. Semoga salam dan selawat selalu Allah kirimkan kepada nabi Muhammad saw. Satu kata yang sangat penting dalam kehidupan manusia adalah penelitian. Mengapa penelitian itu penting? Penelitian itu adalah perintah Allah. Iqro’! Bacalah, telitilah, telaahlah, investigasilah, kajilah. Apa yang perlu dibaca? Kita mau maju perlu membaca. Kita mau membuat keputusan yang bijak perlu membaca.
Seorang anak jika mau pandai, ia perlu membaca. Seorang yang baru berada di suatu tempat, ia perlu membaca, bertanya. Di mana ada apa, pukul berapa ada apa dan sebagainya. Orangtua jika hendak memberi bimbingan, pelajaran kepada anaknya, ia perlu bertanya, perlu melakukan penyelidikan. Apakah anak tersebut sedang senang atau sedang susah. Apa yang diperlukan anak saat ini atau masa yang akan datang. Itulah pentingnya penelitian.


BAB 2
FILSAFAT PENELITIAN

2.1   Perintah Meneliti

Dalam sejarah peradaban islam sangat jelas bahwa manusia diperintahkan untuk pertama kali itu adalah membaca, sebagaimana dijelaskan pada Bab 1. Dan memang tidak mengherankan bahwa seorang manusia adalah makhluk yang bertanya. Manusia itu adalah makhluk berpikir (homo sapiens);  Berpikir – membuahkan pengetahuan. Dengan demikian “Aku berpikir,  maka aku bertanya”. Berpikir dibangun lewat rangsangan bertanya dan menggugat. Manusia selalu bertanya, karena didorong oleh rasa ingin tahu. Dari kecil manusia mulai bertanya. Dia bertanya kepada orangtuanya pertanyaan sederhana apa ini? Ini punya siapa? Ini dapat dari mana dan seterusnya.
Setelah memasuki usia TK anak-anak dikenalkan dengan lingkungan – teman sejawat, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan alam, lingkungan buatan yang lain. Begitu seterusnya sampai si anak menapaki sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas hingga kuliah di perguruan tinggi. Di Sekolah Menengah seorang murid sudah ditugasi grunya untuk berlatih melakukan penelitian. Di perguruan tinggi mahasiswa memang ada mata kuliah metode penelitian. Mereka dididik untuk menemukan masalah penelitian dalam rangka membangun rasa keingintahuan. Dari rasa keingintahuan itulah akan menimbulkan budaya meneliti. Selanjutnya mereka meliti karena keperluan tugas akhir di S1 yang biasa disebut skripsi, di S2 tesis dan di S3 disertasi. Setelah menjadi peneliti atau dosen mereka menjadi terbiasa meneliti.

2.2   Teori-teori Penelitian
2.2.1  Definisi  Penelitian

Penelitan berasal dari kata teliti yang artinya mempelajari sesuatu secara sungguh-sungguh dan mendalam. Kegiatan ”meneliti” merupakan kegiatan mencoba dengan kemungkinan gagal (trial and error). Penelitian dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah research. Research adalah: “systematic investigation to establish facts atau a search for knowledge”. Titik tekan suatu penelitian adalah upaya sungguh-sungguh menemukan secara sistematis fakta-fakta untuk menyusun pengetahuan. Fakta merupakan  “a concept to prove a truth”, suatu konsep yang membuktikan suatu kebenaran. Sedangkan pengetahuan adalah “the psychological result of perception and learning and reasoning”, hasil dari persepsi, belajar dan pertimbangan yang sehat secara akal budi. Ringkasnya  penelitian merupakan proses mencari bukti-bukti kebenaran lewat persepsi, belajar dan berfikir sehingga tertanamlah dalam benak kita suatu keyakinan yang kuat tentang sesuatu masalah yang diteliti.

2.2.2  Penelitian Ilmiah
Penelitian Ilmiah merupakan suatu proses pemecahan masalah dengan menggunakan prosedur yang sistematis, logis, dan empiris sehingga akan ditemukan suatu kebenaran. Kebenaran ini sifatnya sementara karena bisa menjadi tidak benar pada waktu yang akan datang. Ada juga kebenaran yang diperoleh itu tidak berubah-ubah. Hasil penelitian ilmiah merupakan kebenaran atau pengetahuan ilmiah, Penelitian ilmiah yang selanjutnya disebut penelitian atau riset (research) memiliki ciri-ciri antara lain: sistematis, logis, dan empiris. Sistematis berarti memiliki metode yang bersistem, di mana  memiliki tata cara dan tata urutan serta bentuk kegiatan yang jelas dan runtut. Logis bermakna menggunakan perinsip yang dapat diterima akal. Empiris berarti berdasarkan realitas atau kenyataan. Sehingga penelitian merupakan gabungan proses yang sistematis, logis, dan empiris untuk mencari kebenaran ilmiah atau pengetahuan ilmiah.

2.2.3   Mengembangkan  Budaya Penelitian

Bilamana waktu yang tepat untuk menumbuhkembangkan budaya meneliti secara ilmiah?  Idealnya upaya tersebut dapat dilakukan mulai tingkat Sekolah menengah lanjutan tingkat atas (SMA/SMK). Kelompok Ilmiah Remaja di sekolah-sekolah menengah dapat menjadi wadah untuk memulai meneliti. Memiiki buadaya meneliti sesungguhnya sangat penting. Mengapa? Karena setiap kegiatan di keluarga, di masyarakat dan di kantor akan sangat baik hasilnya jika didasakan atas hasil penelitian.
Seorang professor berujar: “Milikilah budaya meneliti sekalipun anda bukan seorang peneliti”.  Menumbuhkan budaya meneliti itu antara mudah dan susah. Mudah jika dibiasakan sejak awal, susah jika sudah terlambat membudayakannya. Pengubahan pola fikir (mindset) para siswa dan mahasiswa harus dilakukan dengan memberikan tugas-tugas penelitian oleh para guru dan dosen. Dan itu harus terpadu, terus menerus dilakukan. Bisa juga secara berkala dilakukan kompetesi atau perlombaan meneliti pada tingkat sekolah menangah dan mahasiswa. Pemenang diberikan penghargaan yang menjanjikan.
Menciptakan budaya atau atmosfer akademik di kampus-kampus harusnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan kampus dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Ini mestinya menjadi komitmen perguruan tinggi baik swasta maupun negeri. Pendanaan yang terbatas merupakan kendala yang menjadi penyebab utama rendahnya budaya meneliti dari para mahasiswa dan dosen di kampus-kampus seluruh Indonesia.

2.2.4   Ciri-ciri Penelitian Ilmiah
Secara ringkas ciri-ciri penelitian ilmiah adalah sistematis, logis dan empiris. Dan lengkapnya ciri-ciri penelitian ilmiah adalah :
a. Purposiveness: mempunyai fokus tujuan yang jelas;
b. Rigor: teliti, memiliki landasan teori dan disain metodologi yang baik;
c. Testibility: prosedur pengujian hipotesis jelas
d. Replicability: Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
e. Objectivity: Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
f. Generalizability: Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
g. Precision : Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat;
h. Parsimony: Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.

2.2.5   Kaidah Epistemologis.
Epistemologi adalah teori metafisis tentang pengetahuan. Epistemologi dapat diartikan sebagai pengetahuan sistematik mengenai pengetahuan. Dalam kerangka epistemology, penelitian ilmiah berkedudukan di dalam metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan salah satu cabang bahasan epistemology.
Adapun struktur metode ilmiah atau langkah-langkah kegiatan berpikir ilmiah:
1) penemuan atau penentuan masalah secara sadar
2) perumusan kerangka permasalahan
3) menyususn kerangka penjelasan
4) pengajuan hipotesis
5) pengujian hipotesis
6) deduksi dari hipotesis
7) pembuktian dari hipotesis
8) penerimaan hipotesis menjadi teori ilmiah

Diantara kedelapan kategori di atas manakah yang termasuk penelitian ? Jawabannya, secara substansial, semuanya. Semuanya termasuk suatu penelitian. Adapun penelitian sebagaimana yang didefinisikan pada penjelasan tentang ciri-ciri penelitan, maka terdapat pada point (5) dan (6) pengujian dan pembuktian hipotesis. Jadi meneliti itu sebenarnya menguji hipotesis. Hipotesis diturunkan, diperoleh, diunduh, disusun, dibangun, di atas khazanah teori-teori ilmiah. Kalau demikian seseorang perlu membaca banyak, sebelum meneliti.

2.2.  Penelitian dan Keyakinan
Semangat meneliti adalah semangat untuk memperkokoh keyakinan. Seorang matrealis mengadakan penelitian untuk memperkokoh keyakinan matrealisnya. Tentu saja bagi seorang matrealis, matrealisme adalah pokok dan pangkal kebenaran baginya. Diantara pokok dan pangkal itu disusunlah pengetahuan apapun untuk membela matrealisme. Dihantamnya pengetahuan apapun yang tidak sejalan dengan matrealisme. Mereka menghantam agama dan islam.

Bagi yang berakidah Islam, tentu, akidah Islam merupakan pokok dan pangkal kebenaran baginya. Diantara pokok dan pangkal itu disusunlah pengetahuan apapun untuk membela akidah Islam. Dihantamnya pengetahuan apapun yang tidak sejalan dengan akidah Islam. Mereka termasuk saya akan berusaha menghantam pengetahuan apapun yang berseberangan dengan Akidah Islam. Sains itu tidak netral dari nilai, tetapi penuh dengan nilai.
Karena itu sebelum membangun semangat meneliti, bangunlah dahulu semangat memperkokoh keyakinan.


`
Gambar 1.1  Gerakan suka membaca
Hasil suatu kajian atau penelitian akan sangat bermanfaat untuk dijadikan dasar untuk membuat keputusan atau mengambil tindakan. Hasil penelitian merupakan gambaran secara menyeluruh atau secara sebagian tentang keadaan sesuatu. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar penduduk di suatu kampong hidupnya dalam keadaan menderita karena didera kemiskinan. Maka penyuluhan tentang pajak untuk sementara tidak tepat dilakukan.
Apa yang diteliti, siapa saja yang meneliti, di mana penelitian itu dilaksanakan, bilamana penelitian itu dilaksanakan, mengapa penelitian itu dilaksanakan, berapa biaya yang diperlukan untuk membiayai penelitian itu dan bagaimana melaksanakan penelitian itu adalah sejumlah pertanyaan yang perlu dijawab oleh buku ini.
Penelitian adalah serangkain kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh informasi atau data yang akan dibutuhkan sebelum melakukan suatu kegiatan tertentu. Penelitian terdiri dari penelitian yang bersifat ilmiah dan non ilmiah. Tujuan dari penelitian adalah, untuk mengetahui dan membanduingkan antara data yang dihasilkan dari penelitian dengan fakta yang terjadi di masyarakat. Memecahkan masalah yang terjadi di masyarakat. Memberikan jawaban dan solusi yang tepat bagi masyarakat.
Gambar 1.2  Masalah itu penting dicarikan pemecahan yang tepat
Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua unsur penting yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan bagi perkembangan peradaban dan kemajuan suatu negara bahkan dunia sekalipun. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua elemen yang bisa merubah peradaban dan kebiasaan lama yang bersifat stagnasi (dogmatis) menjadi kebiasaan yang bisa merubah atau membentuk kebudayaan atau tradisi baru yang lebih berguna bagi masyarakat dunia.
Banyak penemuan-penemuan ataupun inovasi yang telah ditemukan mulai dari zaman pra sejarah (megalitikum, mesolitikum, dan nelitikum) hingga zaman sekarang ini, dari mulai peradaban manusia yang sangat rendah, revolusi industri di inggris dan prancis hingga zaman modern merupakan peran dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin dikenal dan dimanfaatkan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Penelitian dan eksperimen merupakan komponen atau bagian yang sangat penting bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena dengan penelitian dan eksperimen ini akan dihasilkan dan ditemulan temuan-temuan (inovasi) yang bersifat ilmiah dan dapat teruji kebenarannya. Sehingga dari penelitian dan eksperimen ini, para ilmuan bisa menjawab dan memberikan solusi yang tepat dalam memberikan jawaban serta solusi tepat dari berbagai macam masalah yang dihadapi umat manusia di muka bumi ini.
Gambar 1.3   Penelitian untuk memecahkan masalah
Para ilmuan melakukan riset dan penelitian untuk meneliti dan mencari data-data yang diperlukan ketika mereka akan melakukan suatu eksperimen atau percobaan. Sehingga penelitian merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam dunia pengetahuan dan teknologi. Penelitian disampingkan sebagai langkah penting dalam dunia pengetahuan sebagai langkah sebelum melakukan riset atau eksperimen, penelitian juga dianggap sebagai bukti penguat penemuan-penemuan yang sebelumnya telah ditemukan.
Di dunia barat, penelitian sudah dilakukan sejak zaman revolusi industri, dengan ditandai atau ditemukannya beberapa teknologi canggih yang bisa memberikan atau memudahkan kerja manusia. Revolusi industri terjadi di negara inggris tepatnya pada abad ke 18. Sejak saat itu masyarakat mengalami perkembangan yang sanagat pesat dalam pemikiran dan peradaban. Dengan ditemukannya mesin uap, mesin pemintal dan mesin-mesin lainnya, waktu yang digunakan untuk memproduksi suatu bahan baku samapai barang jadi lebih hemat dan cepat. Atas dasar inilah, penelitian sangat penting bagi perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Penelitian dilakukan oleh paramahasiswa di tingkat Strata satu (Sarjana) higga ke strata tiga (Doktor). Para mahasiswa strata satu menulis tugas akhir mereka dalam bentuk Skripsi, sedangkan mahasiswa Magister dalam bentuk Tesis dan mahasiswa doctor dalam bentuk Disertasi. Hasil penelitian itu selnjutnya ada yang dipublikasi ada juga yang tidak. Namun belakangan pemerintah Indonesia dalam hal ini kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Risetdikti) menyadari perlunya publikasi secara nasional maupun internasional.


Gambar 1.4   Mahasiswa sarjana S1





Gambar 1.5   Mahasiswa master

Gambar 1.6  Mahasiwa kandidat doktor

Buku ini akan secara rinci membahas sejumlah pokok bahasan antara lain konsep dan hakekat penelitian, metode penelitian, perancangan penelitian, analisis data dan penulisan skripsi, tesis dan disertasi serta publikasi ilmiah.

No comments:

Post a Comment